Gambar logo dan persepsi dapat membantu meningkatkan nilai tetapi tanpa adanya logo maka tidak akan ada persepsi yang terbentuk dalam pemikiran. Disini dapat diketahui hubungan dan pentingnya logo terhadap persepsi pelanggan. Pengertian ini memudahkan kita membedakan brand dengan branding sehingga dengan pengertian ini, nanti diharapkan mampu membuat brand terbaik dengan tidak mengorbankan hal hal fundamental dari brand demi kecepatan penyelesaian proyek desain.
Pengertian Dari Brand
Menurut American Oxford Dictionary 1980, brand didefinisikan sebagai tanda, marka dan tanda identifikasi pada barang yang biasanya dilakukan dengan besi panas namun dalam 40 tahun terakhir ini makna semakin berkonotasi dengan bisnis dan terasosiasi memiliki nilai ekonomi.
Semakin meningkatnya persaingan lokal, regional hingga global untuk menciptakan pilihan pilihan terbaik bagi konsumen maka perusahaan mencari berbagai macam cara baru untuk membangun relationship secara emosional dengan konsumennya. Hubungan emosional ini semakin penting dan tidak dapat digantikan untuk menciptakan dan meningkatkan nilai dari pelanggan (customer lifetime value) bagi perusahaan.
Brand merupakan alat strategi bisnis yang paling kuat karena brand yang baik akan terlihat menonjol pada pasar yang semakin jenuh, padat dan penuh kompetisi. Saat ini sebuah perusahaan hanya dapat memanfaatkan brand kokoh yang mereka miliki untuk dapat bertahan menghadapi persaingan yang semakin sengit.
Sebagai manusia kita selalu menyukai perasaan jatuh cinta dan kita juga mengalami perasaan yang sama terhadap brand. Kita mempercayai dan memiliki keyakinan akan keunggulan sebuah brand lebih dari brand yang lain. Karena itu bagaimana pelanggan mempersepsikan brand akan mempengaruhi kesuksesan produk, terlepas apakah itu perusahaan startup, yayasan, layanan atau jasa.
Dengan demikian saat ini, brand didefinisikan sebagai nama, istilah, gambar, lambang, simbol, desain atau fitur lain yang dapat dengan mudah diidentifikasikan oleh konsumen dalam membedakan sebuah produk atau jasa dengan produk atau jasa lain yang sejenis yang telah dimiliki secara mutlak oleh perusahaan atau unit bisnis.
Berdasarkan Pengertian Tersebut Maka Brand Memiliki Tiga Fungsi Utama, yaitu :
- Petunjuk
Brand memberikan petunjuk serta membantu konsumen dalam menentukan pilihan dari banyaknya opsi yang ada. Seperti ketika konsumen harus membeli sabun cuci diantara puluhan merek lain dilorong lorong supermarket maka merek serta logo pada kemasan akan memberikan petunjuk dihati tentang pilihan yang harus dibuat. - Jaminan
Brand mengkomunikasikan kualitas instrinsik dari produk atau jasa dengan memberikan ketenangan dan jaminan bahwa konsumen memilih produk atau jasa yang tepat. - Meningkatkan Engagement
Brand menggunakan logo, kemasan atau gambar, kata-kata, bahasa hingga asosiasi yang berbeda untuk mendorong konsumen mengidentifikasikan dirinya dengan brand tersebut.
Dengan fungsi utama brand seperti itu maka ada beberapa titik sentuh atau yang sering disebut brand touchpoint yang dapat meningkatkan awareness dan loyalitas. Brand touchpoint ini adalah tempat dimana brand bertemu dengan konsumen. Contoh brand touchpoint ini antara lain email, brosur, website, iklan, promosi penjualan, sosial media, blog, karyawan, toko, outlet, word of mouth, apps, presentasi, billboard, pengalaman, public relation hingga pemegang saham.
Brand Identity atau Identitas Brand
Brand identity adalah hal yang nyata, kasat mata dan memiliki daya tarik terhadap indera manusia seperti dapat dilihat, diraba, dirasakan, dipegang atau didengarkan. Identias sebuah brand dapat membangkitkan pengakuan, meningkatkan perbedaan dengan kompetitor, membuat ide ide besar tentang arti dan manfaat produk. Karena brand identity yang baik mampu mengintegrasikan berbagai elemen dan menyatukannya kedalam sebuah sistem desain.
Secara keseluruhan desain dan desain logo hingga kemasan memainkan peran yang sangat penting dalam menciptakan dan membangun sebuah brand karena desain mampu membedakan dan menyatukan hal hal yang tidak kasat mata seperti emosi, konteks dan esensi kedalam material yang dapat dirasakan oleh panca indera konsumen atau yang dikenal dengan costumer experience. Brand Identity dan Corporate Identity adalah aset perusahaan yang dapat menghasilkan penjualan lebih banyak dari seorang top salesman.
Setiap hari seorang konsumen akan terekspose oleh sekitar enam ribu iklan dan setiap tahunnya rata-rata akan menemui duapuluh lima ribu produk baru, baik secara sadar maupun tidak sadar. Brand akan sangat membantu pelanggan untuk memilih dengan membuat profil pada alam bawah sadar dari semua pilihan yang ada pada setipa produk atau kategori produk.
Apakah Itu Branding?
Branding adalah sebuah proses dinamis yang memerlukan kedisiplinan untuk membangun kesadaran akan merek perusahaan dan loyalitas pelanggan jangka panjang serta merupakan perpaduan antara antropologi, imaginasi, pengalaman multi sensory dan pandangan visionaris untuk merubah persepsi.
Usaha branding memerlukan komitmen yang tinggi dari puncak pimpinan perusahaan dan kemauan untuk melakukan investasi selama terus menerus dimasa mendatang. Branding juga mencangkup kemampuan untuk menangkap semua kesempatan untuk mengekspresikan dan menyatakan kepada masyarakat mengapa mereka harus memilih sebuah brand daripada brand yang lain.
Pelaksana program branding harus memiliki keinginan untuk memimpin dan memenangkan kompetisi dengan perusahaan sejenis serta memberikan alat terbaik bagi karyawannya dalam menjangkau konsumen. Bila menginginkan program branding yang dilaksanakan tersebut berhasil maka pada saat pembuatannya harus melalui tahapan tahapan yang krusial bagi kesuksesan branding.
Proses branding yang baik harus mampu menyentuh sisi emosional dari konsumen agar lebih mudah untuk diingat dan menimbulkan kesan yang lebih mendalam sehingga kita mampu untuk menyampaikan pesan-pesan inti perusahaan kepada pelangan lebih banyak.
Proses Branding Yang Benar Terdiri Dari 5 Tahap Yaitu
1. Melaksanakan Riset
Brand yang baik akan selalu mampu membuat asosiasi yang muncul dalam ingatan konsumen terhadap kualitas dan ide ketika mereka berhubungan dengan brand tertentu. Pelaksanaan riset sebelum proses branding dimulai adalah guna memastikan bahwa asosiasi yang terjadi sesuai dengan yang inginkan oleh perusahaan. Pembuatan desain brand yang mampu menghidupkan kepribadian sebuah produk selalu didahului dengan pemahaman yang mendalam mengenai target market dan asosiasi yang mereka sudah miliki terhadap produk dan ini hanya dapat dicapai dengan melakukan riset atau penelitian.
2. Menetapkan Strategi Yang Jelas
Membuat strategi cross-functional yang jelas dan melibatkan departemen marketing, desainer serta peneliti akan mengurangi resiko dan biaya kampanye marketing karena telah diketahui dengan jelas target audiencenya. Sebuah brand yang kuat tercipta karena kolaborasi yang erat seluruh stakeholder yang ada termasuk juga pelanggan.
3. Pembuatan Desain Untuk Identitas
Ketika semua proses penelitian, analisa dan strategi telah ditetapkan dengan jelas maka awal proses pembuatan desain haruslah dimulai dari desain brief. Kreatif desain brief haruslah disetujui terlebih dahulu sebelum proses kreatif dapat dimulai. Desain adalah proses perangkuman yang dibuat untuk mengintegrasikan makna dalam sebuah bentuk karena itu desainer yang profesional bekerja dengan menggabungkan imajinasi strategis, intuisi, keunggulan seni desain dan pengalaman.
4. Menciptakan Touchpoint
Setelah tahapan ketiga tersebut diatas selesai maka dimulailah fase baru dimana terjadi apa yang disebut proses pemurnian dan pengembangan desain atau dalam bahasa awamnya disebut dengan implementasi desain. Saat ini desain diterjemahkan secara intelektual dan cerdas kedalam bentuk yang dapat dilihat seperti kartu nama, baju seragam, kendaraan kantor, poster, iklan, reklame, website, billboard, kemasan produk maupun papan nama outlet, toko atau gedung.
5. Mengelola Brand Aset
Proses akhir yang harus dijalankan dengan disiplin yang tinggi adalah pengelolaan aset brand yang harus dipimpin oleh seroang pimpinan yang visonaris serta memiliki komitmen jangka panjang. Komitmen untuk menghidupkan brand setiap hari dalam keseharain serta memastikan pertumbuhan yang berkesinambungan dari merek.
Berdasarkan sifat dan tujuan dari branding maka branding dalam strategi marketing dibagi menjadi 5 bagian yaitu :
- Co Branding
Kerjasama branding adalah partnership antara dua atau lebih brand yang dimiliki oleh perusahaan yang berbeda dengan tujuan untuk bersinergi dalam meningkatkan jangkauan atau menjangkau konsumen yang lebih luas. - Digital Branding
Proses branding yang dilakukan lewat media dan sarana digital seperti website, sosial media, search engine optimization, marketplace hingga adwords. Proses ini biasanya termasuk dalam strategi transformasi digital perusahaan yang tujuan dilakukannya adalah juga untuk menambah reach dan engagement konsumen. - Personal Branding
Personal branding adalah cara seseorang atau individu membangun reputasi mereka akan dikenal oleh kalangan yang lebih luas. Biasanya ini dilakukan oleh para artis, selebriti, selegram, politisi hingga para pemilik perusahaan. - Cause Branding
Program untuk menyelaraskan brand perusahaan dengan tujuan atau misi sosial untuk melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan kepada masyarakat yang biasanya dilakukan dalam bentuk program CSR atau corporate social responsibility - Country Branding
Program yang dilakukan untuk menaikan daya tarik sebuah negara yang biasanya terjadi pada sektor pariwisata karena bertujuan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan luar negeri. Namun akhir-akhir ini juga dikaitkan dengan dunia investasi bisnis untuk menarik pemanaman modal guna mencapai target pertumbuhan ekonomi
Pengaruh Penting Warna Pada Logo dan Branding Serta Penjualan