Kecerdasan diturunkan melalui genetik terbukti pada diri Ilham Akbar Habibie yang mewarisi kepandaian dan kepintaran kedua orangtuanya karenanya Ilham Habibie selalu berusaha keras untuk mewujudkan impian ayahnya agar pada suatu saat kelak Indonesia mampu memproduksi pesawat terbang sendiri.
Ilham Akbar Habibie adalah anak laki-laki pertama mantan Presiden B.J.Habibie dan Hasri Ainun Besari Habibie. Ilham tidak dilahirkan dibumi pertiwi akan tetapi lahir dan besar di Jerman karena saati itu ayahnya sedang belajar dan bekerja dibenua eropa. Selama hampir lebih dari 30 tahun lamannya seorang Ilham Habibie tinggal diperantauan.
Masa perantauan ini sama sekali tidak disia-siakan oleh pria yang lahir Aachen pada tanggal 16 Mei 1963, Ilham mampu memanfaatkan kesempatan ini untuk belajar dan sekolah ditempat ternama dari dasar hingga perguruan tinggi di Jerman. Ilham mengawali sekolah di Elementary School Windmuehlenweg, High School Hochrad, Technical University of Munich. Di Universitas Munich ini, Ilham berhasil mendapatkan hasil summa cum laude dengan gelar insinyur dan doktor dalam teknik penerbangan seperti juga ayahnya.
Setelah lulus dengan gelar summa cum laude maka dengan mudah ia diterima bekerja pada perusahaan pesawat Boeing. Tetapi oleh ayahnya ia diminta pulang kembali ke Indonesia untuk merancang pesawat terbang yang telah digagas oleh ayahnya sebagai proyek mercusuar kedigdayaan teknologi Indonesia.
Ketika perusahaan ini berhasil mengembangkan sebuah pesawat hasil produksi dalam negeri dengan kode N-250 maka karirnya semakin cemerlang dan Ilham dipercaya untuk menjadi Direktur Marketing PT Dirgantara Indonesia.
Namun sayang, perjalanan karir dan program pembuatan pesawat N-250 terpaksa dihentikan akibat krisis badai moneter tahun 1998 dan sebagai salah satu syarat yang diminta International Monetary Fund (IMF) untuk menstabilkan kondisi perekonomian Indonesia yang saat itu tengah terjun kejurang krisis.
Setelah mengundurkan diri pada tahun 2020 sebagai Direktur Marketing pada PT Dirgantara Indonesia maka Ilham Habibie memutuskan untuk mengelola perusahaan keluarga Ilthabi Rekatama Grup. Ini dia lakukan karena sang adik, Thareq Kemal Habibie ingin mencoba mengembangkan bisnis lain. Sehingga sebagai anak tertua, Ilham harus mengambil tanggung jawab dan kendali perusahaan tersebut.
Menyadari bahwa semua hal didunia itu ada ilmunya termasuk bisnis, manajemen dan marketing maka pada tahun 2003 dengan kesadaran ini Ilham memutuskan untuk belajar ilmu manajemen di School of Business pada Universitas Chicago di Singapura. Hal ini ia lakukan sambil tetap memimpin perusahaan.
Setelah piawai dengan bermacam macam pengetahuan ilmu bisnis dengan gelar MBA dan teknis pesawat terbang dengan gelar Doctor maka perusahaan yang ia pimpinpun semakin berkembang. Karirnya juga semakin meningkat sehingga Ilham Habibie mendapatkan banyak tawaran untuk menjabat posisi strategis diperusahaan lain.
Beberapa perusahaan yang pernah ia pimpin sebagai CEO adalah PT. Global Group Asia dan PT. Industri Mineral Indonesia. Ini belum termasuk jabatan presiden komisaris pada perusahaan besar skala nasional ataupun multi nasional.
Akan tetapi mimpi ayahanya tentang pesawat terbang tidak pernah hilang dari lubuk hati yang paling dalam. Walaupun pernah mengalami pengalaman pahit atas pesawat N-250, Ilham Habibie tidak pernah putus asa dan selalu berjuang untuk fokus dan maju.
Melalui perusahaan PT Ilthabi Rekatama yang memiliki valuasi saat itu 250 juta dollar, Ilham melakukan investasi penanaman modal ke PT Regio Aviasi Industri yaitu sebuah perusahaan pembuat pesawat terbang yang didirikan bersama sang ayah B.J. Habibie.
Bersama sang ayah, Ilham terus mengembangkan proyek pesawat terbang untuk penumpang bermesin turboprop R-80 yang merupakan pengembangan tingkat lanjut dari pesawat N-250. Target operasional pesawat terbang ini adalah tahun 2021 untuk pesawat berpenumpang 80 orang yang sangat cocok digunakan sebagai maskapai penerbangan diseluruh wilayah Indonesia.
KEKAYAAN BERSIH
USD 330 juta (2019) atau setara Rp 4,6 Triliun (kurs Rp. 14.000)
KELUARGA
Ayah : B.J. Habibie
Ibu : Hasri Ainun Besari
Istri : Insana Ilham Habibie
PENDIDIKAN
- Elementary School Windmuehlenweg, Hamburg, Germany (1969-1973)
- High School Hochrad, Hamburg, Germany (1973-1981)
- Technical University of Munich, Germany (Faculty of Mechanical Engineering, Sub-Faculty Aeronautical Engineering (1981-1986)
- Diploma Ingenieur (Technical University of Munich, Jerman) dengan hasil Cum Laude (1987)
- Doktor Ingenieur (Technical University of Munich, Jerman) dengan hasil Summa Cum Laude (1994)
- International Executive Program, INSEAD, Fontainbleau, France, and Singapore (1999)
- MBA (School of Business, Universitas Chicago) (2003)
KARIER
- Direktur Marketing PT Dirgantara Indonesia
- CEO dan Presiden Direktur PT. ILTHABI Rekatama (2002)
- Komisaris PT. Asuransi Wuwungan (2002)
- CEO dan Presiden Direktur PT. Global Group Asia (2003-2006)
- Presiden PT. Industri Mineral Indonesia (2003-2004)
- Komisaris PT. Citra Tubindo, Tbk; (2004)
- Presiden Mitra Energia Ltd. (2004)
- CEO dan Presiden Direktur PT. Industri Mineral Indonesia (2005)
- Chief Executive Officer PT. ILTHABI Bara Utama (2005)
- Presiden PT. Ilthabi Sentra Herbal (2005)
- Komisaris PT. Sarana Pembangunan Jawa Tengah(2006)
- Komisaris PT. Global Group Asia (2006)
- Komisaris Sound Oil PLC (2006)
ORGANISASI
- Ketua Presidium ICMI 2010-2015
- Ketua Umum Ikatan Saudagar Muslim se-Indonesia periode 2012-2023
PENGHARGAAN
Bintang Satyalancana Wira Karya dan Adikarsa Pemuda
Gurita Bisnis Ilham Akbar Habibie Melalui Grup Ilthabi Rekatama