Dalam masa yang sulit ini kita harus selalu kreatif dan berinovasi. Jeli dalam melihat dan memanfaatkan peluang yang ada. Salah satu usaha yang cukup abadi adalah makanan karena termasuk dalam kebutuhan pokok. Dalam kategori makanan maka usaha bisnis ayam goreng kentucky adalah salah satu yang cukup laris manis dan mulai booming sejak awal krisis moneter tahun 1998 hingga sekarang tidak ada matinya.
Akan tetapi dalam memulai usaha, kita haruslah memiliki rencana bisnis yang baik. Tidak hanya sekedar mengambil ide orang lain tanpa adanya kreativitas agar tidak bermasalah seperti ayam grepek bensu yang baru baru ini ramai diperbincangkan.
Sebelum memulai bisnis ayam goreng fried chicken super crispy ini, kita harus mencoba menganalisa dan membuat contoh rencana bisnis sederhana dan apa saja yang perlu diperhatikan dalam pembuatan rencana bisnis makanan berbahan baku ayam. Agar bila berminat untuk terjun kedalam bisnis berbahan baku ayam, para pembaca sudah memiliki gambaran lengkap.
Bisnis tidak akan berhasil dengan membaca saja tetapi harus dipraktekan dengan tekun
Memulai bisnis sendiri butuh keberanian dan motivasi yang tinggi karenanya harus dimulai dulu dengan serangkaian kisah inspiratif tentang keberhasilan bisnis UKM ayam goreng fried chicken kaki lima sedangkan pada bagian akhir baru akan dijelaskan tentang apa yang diperlukan dan bisnis plan sederhana.
Kisah Inspiratif Sukses Berbisnis Ayam Fried Chicken Dengan Gerobak
Para pelaku usaha UKM seperti pedagang kecilpun atau membuka lapak dihalaman rumah juga ikut ambil bagian dalam bisnis ayam fried chicken. Resep dan proses pembuatannya mudah diadaptasi agar memiliki rasa yang unik dan khas. Meski lebih sederhana, namun usaha ini lumayan menjanjikan. Pada usaha Startup dengan 1 gerobak saja maka keuntungan bersihnya mencapai Rp. 6,5 juta per bulan.
Penikmat makanan ayam goreng fried chicken crispy yang tak pernah surut mendatangkan rezeki tersendiri bagi para pedagang ayam goreng tepung ala kentucky fried chicken.
Masyarakat ekonomi bawahpun bisa mencicipi menu ini dengan harga lebih ekonomis. Meski tak mengusung nama franchise besar ternela dan hanya mengelola sendiri, usaha gerobak fried chicken tergolong laris dan bertahan lama.
Salah satu contoh sukses adalah pedagang ayam fried chicken bernama Rahman. Pria ini sudah 12 tahun menggeluti usaha fried chicken. Sebelumnya, pria ini bekerja sebagai karyawan di sebuah perusahaan retail di Jakarta. Namun perusahaannya bangkrut dan ia kehilangan pekerjaan. Rahmanpun mencoba membuka usaha ayam goreng tepung.
Pada awalnya hanya coba-coba didepan rumah karena harus menafkahi istri dan anak. Bumbu raciknya juga dibeli yang siap pakai pada waktu itu harganya sekitar Rp. 15.000 untuk satu hari dengan 10 ekor ayam. Akan tetapi pada akhirnya mencoba membuat bumbu tepung sendiri dengan beberapa kali percobaan hingga berhasil menemukan komposisi yang pas dan crispy dengan selera masyarakat sekitar. Bumbu tepung buatan sendiri ini lebih hemat dan mampu meningkatkan laba bersih.
Setiap hari, Rahman menghabiskan 10 ekor ayam boiler dengan ukuran masing-masing kurang lebih 1,2 kg. Tiap ekornya dibagi menjadi 16 bagian. Karena ukurannya kecil, ia menjual ayamnya dengan harga satuan Rp. 3.500. “Lebih baik harganya murah tapi ukuran kecil, jadi pas untuk pembeli kelas ekonomi bawah yang kita sasar,” tutur pria yang sehari-harinya berjualan di kawasan Bekasi Utara ini.
Soal penggunaan minyak, Rahman mengaku hanya menggunakan minyak goreng kemasan, bukan curah yang kualitasnya sulit diprediksi. Diakuinya, minyak goreng kemasan lebih awet dan bersih serta sehat. Tiap harinya, ia menggoreng dengan 5 liter minyak dengan perbandingan 2 liter minyak kemasan baru dan ditambah 3 liter minyak sisa hari sebelumnya.
Agar tetap segar, ayam goreng buatan Rahman tak digoreng sekaligus, melainkan dibagi dalam 3 tahap. Ketika ayam hampir habis terjual, baru Rahman menggoreng lagi stok ayam yang ia simpan di dalam lemari pendigin atau cool box. Jejeran ayam gorengnya tampak disinari oleh lampu yang disebut Rahman ‘lampu oven’. Tak cuma membuat ayam tampak menggiurkan, lampu tersebut juga bisa membantu ayamnya tetap hangat sehingga selalu gurih, kriuk dan crispy sewaktu disantap.
Kalkulasi Biaya dan Balik Modal Bisnis Ayam Goreng Fried Chicken
Adapun analisa dan kalkulasi biaya hingga balik modal bisnis ayam goreng fried chicken seperti yang telah sukses dimiliki oleh Rahman adalah biaya yang dikeluarkan setiap hari meliputi 10 ekor ayam per ekornya ukuran 1,2 kg dibeli dengan harga Rp 24.000 hingga Rp 28.000. Perharinya, ia juga membeli minyak goreng kemasan ukuran 2 liter dengan harga sekitar Rp 20.000. Biaya lain yang dikeluarkan adalah saus cabai curah, bumbu dan tepung.
Omzet dan keuntungan yang didapat perharinya bisa lebih dari Rp 500.000 dan untungnya sekitar setengahnya. Jadi sekitar Rp 200.000-an per hari pendapatan bersihnya atau minimal Rp. 6 juta per bulan” tutur Rahman. Rahman juga rutin menerima pesanan ayam goreng dalam jumlah besar di lingkungan tempatnya berjualan bila ada arisan atau rapat RT/RW. Hanya dengan mengandalkan orang yang lalu lalang usaha UKM dengan gebrobak ini balik modal dalam waktu kurang dari sebulan.
Ada beberapa tips usaha yang dijalankan pria asal Tasikmalaya ini. Setelah cukup berhasil dan balik modal dengan usaha fried chicken didepan rumahnya. Maka ia mulai mencari dan mendirikan usaha di tempat strategis yaitu di sebuah jalan yang menjadi jalur masuk beberapa komplek perumahan. Karena sudah memulai usahanya ditempat yang strategis, Rahman juga mulai memakai lambang logo pada usaha fried chickennya dan untuk pembuatan desain logo Rahman memesan paket desain logo deluxe seharga Rp. 375.000 dengan paket detail bisa dilihat disini
Setelah memiliki logo yang cukup mewakili usaha ayam gorengnya, Ia juga tak segan-segan memberi potongan harga. “Langganan saya biasanya bukan beli satu atau dua potong, tapi langsung sebut, Rp 10.000, Rp 20.000, itu langsung saya beri 3 potong dan 6 potong. Para pembeli sudah pada tahu.”
Menurut Rahman, usaha fried chicken ini tergolong usaha yang tak sulit dijalankan. Dibanding kuliner lain, ayam ini lebih praktis dan untungnya lumayan. Asal konsisten dan menguasai ilmu mengelolanya. Sebagai gambaran, menjual 5 ekor ayam sehari saja sudah cukup untuk menghidupi 2 orang. Modal cukup Rp. 3 juta sudah termasuk bahan baku, gerobak dan desain logo. Terlihat sepele tapi sebenarnya menjanjikan,” tutupnya.
Waralaba Ayam Goreng Fried Chicken
Bila tidak ingin repot melalui proses pembelajaran dan ingin langsung mempunyai gerai fried cicken yang bisa langsung meraup keuntungan dan uang tunai maka bisa bermitra dengan beberapa warlaba. Daftar beberapa waralaba atau franchise ayam goreng fried chicken yang telah terpecaya adalah seperti dibawah ini:
1. Orchi Fried Chicken
Kemitraan fried chicken Orchi menjanjikan keuntungan sekitar 5 juta rupiah perbulannya. Ada 2 paket yang tersedia, yaitu paket Lux dengan biaya 8 juta rupiah dan juga paket Eksklusif Rp 9 juta. Sudah termasuk pelatihan menggoreng ayam dan peralatan outlet. Berkantor pusat di kawasan Pulogebang Jakarta Timur, kini Orchi sudah memiliki ratusan cabang. Dan Waralaba Orchi Fried Chicken ini telah berpengalaman sejak tahun 2009 serta telah memperoleh banyak penghargaan.
2. Van Java Fried Chicken
Kemitraan Van Java Fried Chicken mengunggulkan kelebihan jika tak ada royalty fee, waralaba fee, juga support fee. Dengan investasi awal Rp 7,5 juta hingga 8,7 juta, Anda sudah bisa menggunakan nama Van Java Fried Chicken, lengkap dengan pelatihan masak, bantuan pemasaran juga peralatan memasak dari bisnis franchise asal Garut, Jawa Barat ini.
3. Crispyku Fried Chicken
Dengan biaya investasi Rp. 10.000.000, Anda bisa memiliki usaha ayam goreng renyah khas Crispyku. Biaya tersebut sudah termasuk etalase, berbagai perlengkapan memasak, juga 10 kantong bumbu untuk 200 ekor ayam. Seperti tertulis dalam situs Waralaba Crispy Fried Chicken, kini Crispyku sudah memiliki lebih dari 50 outlet, dan berkantor pusat di kawasan Jakarta Utara.
Resep Ayam Goreng Fried Chicken Crispy Untuk Dijual
Meskipun tak asli Amerika, fried chicken sudah jadi makanan nasional Amerika. Banyak resto dan rumah tangga punya andalan resep fried chicken. Selain bumbu juga racikan tepungnya punya banyak varian. Yuk, bikin fried chicken sendiri!
Resep ini merupakan resep fried chicken bergaya tradisional Amerika. Sebelum digoreng ayam dibumbui dan dicelupkan dalam susu dan telur. Dibalut tepung lalu digoreng. Rasanya lebih gurih dan enak serta crispy.
- Ayam Negeri
Ayam negeri atau boiler menjadi bahan utama karena lebih empuk dari ayam kampung. Pilih yang beratnya di bawah 1 kg dan gemuk. Buang lapisan lemak berlebihan di bagian pantat dan pahanya. Cuci bersih lalu potong menjadi 8 – 12 bagian - Bumbu
Sebagai bumbunya, siapkan 2 sdt merica bubuk, 2 sdt cabai merah bubuk dan 2 sdt garam serta 4 siung bawang putih yang diparut halus. Jumlah bumbu ini bisa disesuaikan dengan selera. - Membumbui
Taburi ayam potongan dengan bumbu lalu remas-remas hingga rata. Tutup wadah dan simpan di dalam kulkas selama minimal 3 jam. Tujuannya agar cairan di dalam ayam keluar dan bumbu meresap - Tepung Bumbu
Sebagai bahan pelapisnya, siapkan 150 g tepung terigu dan campur dengan 50 g tepung maizena, 1 sdt merica bubuk dan 2 sdt garam. Aduk hingga tercampur rata. - Adonan Telur
Kocok 1 butir telur ayam bersama 200 ml susu cair hingga menyatu. Campuran ini memberi rasa gurih dan berfungsi sebagai perekat - Melapisi Telur
Lap potongan ayam dengan tissue dapur hingga kering. Jika masih berair ayam tidak bisa renyah. Celupkan tiap potong ayam dalam Adonan Telur hingga rata termasuk di bagian bawah kulit dan tulangnya - Melapisi Tepung
Lapisi tiap potongan ayam dengan Tepung Bumbu hingga rata. Tekan-tekan hingga menempel dan seluruh bagian tertutup tepung - Menggoreng
dalam minyak panas. Jangan terlalu banyak memasukkan potongan ayam. Tiap kali 3-4 potong. Goreng hingga kuning keemasan dan kering merata. Karena merupakan makanan gorengan, sebaiknya nikmati selagi panas agar terasa krenyes renyah gurih tepung dan ayamnya. Saus sambal atau saus tomat bisa jadi pelengkapnya.
Tempat Kursus Memasak Ayam Goreng Fried Chicken
Kriuk renyah fried chicken crispy digemari banyak orang. Tak heran, mulai dari gerobak sampai jaringan restoran cepat saji ternama tak pernah sepi pembeli. Tertarik membuka usaha fried chicken? Kursus dulu yuk di sini!
Agar fried chicken yang dihasilkan enak, bertepung renyah dan keriting, serta menguntungkan, kita perlu belajar dari pakarnya. Di Jakarta dan Serpong, ada beberapa tempat kursus yang bisa jadi pilihan. Berikut informasi tempat kursus yang diperlukan:
Kursus Masak Bee
Jadwal: setiap Selasa, 09:00-11:00
Biaya: Rp 600.000
Keterangan: kursus trik memotong ayam, membumbui, dan memberi tepung. Praktik langsung dan bawa pulang hasilnya. Bisa mengulang gratis dengan membawa resep asli.
Alamat: Jl. Ratu Kemuning blok A2/10C, Taman Ratu (sebelah Bank Permata Taman Ratu), Jakarta Barat
Telepon: 021-5635450, 021-26808881, 08159008881
Kursus Fried Chicken ala KFC
Biaya: Rp 500.000
Keterangan: kursus teknik dan trik agar fried chicken gurih, keriting, dan renyah.
Alamat: Jln. Pulogebang No.43, Jakarta Timur
Telepon: 021-93489359, 081585085012
Kursus Masak Fried Chicken
Biaya: Rp 350.000
Keterangan: termasuk makalah, bahan praktik (ayam, tepung, minyak goreng), contoh tepung untuk dibawa pulang.
Alamat: Jl. H. Mairin No. 84, Ulujami, Jakarta Selatan
Telepon: 087884551921
UKMKU
Biaya: Rp 230.000
Keterangan: termasuk makalah, bahan, alat, praktik langsung, makan siang, dan hasil kursus dibawa pulang.
Alamat: Jl. Poncol Raya No. 1, Cirendeu, Lebak Bulus, Jakarta Selatan
Telepon: 021-70038143, 08567194353
Tristar Institute
Biaya: Rp 750.000
Keterangan: kursus cara memproduksi tepung fried chicken resep industri yang renyah dan tahan sampai tiga jam, plus resep ayam kremes, ayam tulang lunak, dan ayam crispy.
Alamat: Komplek Ruko BSD Sektor 7, blok RL 31-33, Serpong, Tangerang
Telepon: 021-53151389, 08883271088
